Breaking News

#CatatanHidup; Hidup itu Penuh Drama


 
#CatatanHidup
Hidup itu Penuh Drama

Saya baru nyadar mengapa drama Korea banyak disukai orang atau sinetron di Indonesia juga ada di rating paling atas, ternyata memang dari awal manusia diciptakan dibuat drama oleh Tuhan.

Sejak Nabi Adam dan Hawa. Kan sebenarnya bisa saja langsung Tuhan naruh mereka berdua di Surga, ga harus pakai makan buah Khuldi, ga usah dibuat drama sampai diturunkan di bumi dan dipisahkan seratus tahun lagi. Drama banget kan? Padahal ujungnya mereka tetap saja masuk Surga.

Dalam kehidupan kita juga sama, Tuhan buatkan drama untuk kita masing - masing. Semisal, kalau memang pada akhirnya seseorang berjodoh mengapa sih harus pakai drama dulu.

Drama dipisahkan dulu lah, drama konfliklah, kenapa sih tidak langsung saja disatukan kalau toh pada akhirnya ujung hidupnya berjodoh. Inilah yang dialami Siti Zulaikha dan Nabi Yusuf, pakai dipenjara dulu lah, dipisahkan dulu lah, pokoknya dramatis bangetlah.

Atau misalkan pada ujungnya kita menjadi Sarjana, kenapa Tuhan pakai drama segala. Drama kesulitan uanglah, drama ngejar dosenlah, drama telat lah, padahal ujung ceritanya lulus dan jadi Sarjana.

Ada juga drama lain, semisal kita pada ujungnya jadi orang sukses misalnya, mengapa sih Tuhan buatkan drama kita harus nyungsep dululah, drama jatuh dulu lah dan drama drama lain padahal ujungnya seseorang sukses.

Jadi, hidup itu ternyata memang drama. Mirip banget drama Korea atau sinetron dan film film. Ada konfliklah, ada rasa haru lah, ada tawa, ada sedih, ada heroik, ada semangat dan ada drama seperti menemui jalan buntu.

Sutradaranya Allah, kita nih cuma aktor dan pemain. Harus ngikuti skenario Tuhan, ga bisa menolak atau memilih cerita sendiri. Drama juga dialami keluarga Nabi Ibrahim, ada drama dengan adegan mau menyembelih Ismail, puteranya. Ada drama lari - lari Siti Hajar. Kenapa sih kalau ujungnya domba, tidak langsung domba saja ga usah pakai drama Ismail mau disembelih.

Disini nih repotnya, kita tidak dikasih pilihan. Dan setiap kita sudah dibuatkan skenarionya sejak di rahim. Ada drama lahiran sesarlah, ada drama ketuban jatuhlah ada drama rembes lah padahal ujungnya si bayi lahir juga, kenapa misalkan ga langsung saja dibuat lancar seperti jalan tol, ga usah pakai drama yang bikin emosi kita diaduk aduk bahkan sampai menguras air mata sampai kering dan tidak bisa menangis lagi.

Jadi, memang hidup itu Drama banget. Bukan cuma kita, sejak Nabi Adam dan Hawa dibuat drama termasuk Rasulullah juga hidupnya penuh drama. Ada drama harus ditinggal bapaknya sebelum dia lahir, ada drama Aminah, ibunya tidak bisa menyusui, ada drama diusir, ada drama dicaci maki. 

Kenapa ga dibuat lancar saja, kan ujungnya juga dia tetap nabi nabi juga. Kenapa mesti dibuat drama yang dramatis begitu seperti kita. Hidup drama memang, jadi saya temen - temen sudah ada skenario hidupnya, kita cuma punya satu jalan yaitu mengikuti skenario yang Allah buatkan untuk kita.

Ikuti saja, kalau memang sekarang episode sedih ya dinikmati saja. Nanti ada episode gembira. Ada yang sekarang lagi pada episode jatuh, ya dijalani saja nanti mungkin kita akan ada episode lain yang berbeda. Namanya juga cuma pemain dan repotnya kita tidak tahu skenarionya. Andaikan dikasih tahu kita kan bisa nyiapin mental.

Semisal, tahun depan kita akan masuk episode sedih, maka kita nyiapin dong dari sekarang mentalnya. Persoalannya kita tidak dikasih tahu skenarionya, tahu tahu kita sedang ada di episode sedih atau sebaliknya.  

Jadi, bener bener kita tidak punya pilihan. Perannya cuma sebagai manusia saja, soal cerita hidup kita seperti apa, endingnya bagaimana kita tidak pernah dikasih tahu oleh Tuhan.Kesimpulannya, kita cuma disuruh menikmati dari setiap episode drama yang Allah kasih ke kita, selebihnya tidak ada.

Wallahualam 
Penulis,
Karnoto

Type and hit Enter to search

Close