Breaking News

Cinta, Luka dan Logika


 

Laki - laki harus memperhalus logikanya dengan cinta agar logikanya punya rasa. Wanita harus memoles rasa dengan logika agar punya rasionalitas.


Kalau kita bertanya definisi cinta maka akan mendapatkan beragam perspektif, karena cinta memang tidak memiliki definisi definitif. Setiap orang memiliki pemaknaan sendiri soal cinta. Ada yang memaknai cinta adalah kepedulian, ada pula yang mengartikan cinta adalah pengorbanan. Bahkan bagi seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mendefinisikan cinta.

Kenapa kita bisa jatuh cinta pun tidak bisa mendeskripsikan alasannya. Cinta datang tiba - tiba, mengalir apa adanya tanpa bisa direkayasa. "Ah saya mau jatuh cinta ke dia saja, ah saya mau jatuh cinta ke si A," itu tidak mungkin bisa dilakukan karena cinta sendiri dalam perspektif Islam adalah hembusan yang datangnya dari Allah SWT.

Ketika dihembuskan kepada kita maka seketika tidak bisa menolak. Pilihannya cuma satu menerima perasaan cinta itu dan mengelolanya agar tetap terpelihara dengan kesuciannya sampai takdir mengakhiri cinta itu, apakah disatukan atau hanya sekadar mencintai tanpa memiliki.

Dan andaikan kita memilih menolak rasa cinta maka percayalah akan semakin menderita. Dan sekeras apapun kita berupaya menghilangkan kalau Allah sendiri belum mencabutnya maka tidak akan bisa. Itulah cinta!

Makanya Islam memberikan road map soal cinta agar on the tracrk. Jalan cinta yang menentramkan, rute cinta yang mencerahkan dan peta cinta yang akan membawa kita pada dermaga kedamaian. 

Hanya satu cinta yang bisa mencapai hal di atas, yaitu cinta kepada Allah dan Rasulallah, selain itu cinta hanya akan membuat kita patah hati, terluka, tersayat dan membuat luka batin menganga.

"Kalau kita mencintai seseorang maka semua tidak indah selain orang yang dicintai, tapi kalau kita mencintai Allah maka semua akan terlihat indah" demikian kata Ustadzah Halimah Alydrus.

Islam sejak dari awal sudah mengantisipasi soal cinta makanya telah memberikan road map secara detail dan filosofis agar manusia tidak tersiksa oleh cinta yang salah arah.

Sebab, bahaya cinta yang salah arah membuat implikasi yang luar biasa. Implikasi psikologis terutama karena cinta bisa mengaduk - aduk emosi seseorang dan bisa "membunuh" logika, itu bahayanya cinta salah arah.

Pada bagian lain Allah terkadang menguji seseorang dengan cinta kepada keduniawian. Disitu Dia ingin melihat sejauhmana cinta sejati seorang hamba kepadaNya. Dan disaat cinta kita sudah keluar pagar maka pasti Allah patahkan hati kita dengan memutus benda atau seseorang yang kita cintai.

Allah cemburu karena kita sudah lompat pagar akibat cinta salah arah. Makanya Allah patahkan hati kita supaya kita kembali pada cinta yang sebenarnya. Allah ingin menyelamatkan kita agar tidak disiksa oleh cinta yang salah arah, salah konsep.

Kita berlindung semoga Allah selalu mencintai kita dan kita pun senantiasa mencintaiNya. Dengan cinta dua arah ini maka kedamaian, ketenangan serta kebahagiaan akan kita dapatkan. Namun ketika cinta Allah bertepuk sebelah tangan dan kita terlempar ke lembah cinta salah arah maka penderitaan yang akan kita dapatkan.

Type and hit Enter to search

Close