Siti Zulaikhah tak bergeming ketika Nabi Yusuf melamar dia usai terpisah beberapa tahun. Padahal sebelumnya Zulaikha tergila - gila mencintai Yusuf sampai "lompat pagar" memfitnah Yusuf yang membuatnya dipenjara selama kurang lebih 12 tahun lamanya.
Usia Zulaikha memang tidak muda lagi saat berjumpa dengan Nabi Yusuf ketika ia telah menjadi Staf Ahli Raja Bidang Pangan. Tapi melalui mukjizat Yusuf atas izin Allah bisa mengembalikan Zulaikha muda lagi. Tentu saja cantik, glowing secara dia istri bangsawan.
Lalu mengapa Zulaikha sekarang enggan menerima lamaran Yusuf? Jawabannya membuat saya merenung "Saya sekarang lebih mencintai Allah dan saya tidak mau Allah cemburu dengan menerima pinanganmu Yusuf," kata Zulaikha.
Memang sejak ia mendapat hidayah, sehari harinya Zulaikha dzikir dan pandangannya hanya ditujukan ke Allah. Ia sudah menikmati bagaimana ketenangan mencintai Allah, bagaimana kenikmatan mencintai Allah, sangat berbeda perasaan cinta dulu dia ke Yusuf. Resah, gelisah dan tidak tenang. Ini berbeda dengan rasa cinta ke Allah yang sekarang dia rasakan.
Meski pada akhirnya Zulaikha menerima lamaran Yusuf sebagai istri kedua, Zulaikha tetap konsisten merawat cintanya kepada Allah menjadi cinta pertama.
Alasan Zulaikha menerima pinangan Yusuf juga bukan karena ketampanan apalagi jabatan, melainkan lebih kepada Yusuf adalah nabi kekasih Allah.
Setelah menikah dengan Yusuf, Zulaikha tetap konsisten menjaga dan merawat cintanya kepada Allah. Nilai spiritual Zulaikha ini menjadi pembelajaran saya bahwa ada perbedaan mendasar antara cinta kepada manusia dengan cinta ke Allah.
Kalau cinta ke manusia semua terlihat tidak indah kecuali orang yang dicintai, tapi kalau cinta kepada Allah semua terlihat indah, bahkan luka sekalipun terasa nikmat.
Tidak mudah memang merawat cinta kepada Allah, kita akan jatuh bangun. Terkadang ada suatu momen perasaan dekat banget sama Allah, berkhalwat dengan Allah diseoertiga malam membuat kita berduaan dengan Allah dan terasa tenang, damai, sejuk, nikmat banget.
Kita seperti bicara tanpa hijab, Dia mengerti betul apa yang kita rasakan dan saat berbisik membuat dada kita lapang, hati kita tenang dan luka yang sebelumnya terasa perih menjadi nikmat banget.
"Bolehkah saya dibantu agar cintaku padaMu dirawat dijaga dan ingatkan saya kalau mulai lupa apalag meninggalkanMu," suara hati bertutur kata.
Angin malam menghempas dan seperti membawa suara lirih, pelan dan lembut banget. "Temui Aku disepertiga malam maka kamu akan mendapatkan cintaKu," suara itu masuk melalui relung -relung hati.
Benar benar terasa nikmat dan menenangkan. "Wahai hamba ku, Aku suka dengan hambaKu yang ingin mendapatkan cintaKu. Ayoo, ayoo sampaikan apa yang kamu rasakan dan kamu inginkan, Aku sekarang di sampingmu, dekat sekali dan terdengar jelas," suara itu dalam hati.
Tidak terasa butiran air mata berjatuhan seperti embun pagi. Semula bener, air mata tapi menenangkan batin, melembutkan hati dan memperluas dada sehingga bisa lepas menerima semua takdir Tuhan.
Pada momen itu rasanya seperti ingin duduk berlama lama, karena tak mau melepaskan perasaan tenang yang ketenangannya berbeda jauh.
Namun ada juga suatu momen yang rasanya kok cintanya ke Tuhan menjadi hambar, inilah sebenarnya momen krodit dan membahayakan karena akan membuat Allah cemburu.
Ketika kita terlalu ngenggas cinta ke dunia, ketika kita lupa denganNya dan mencintai manusia berlebihan. Saat itulah Allah patahkan hati kita, Allah jatuhkan kita, Allah tampar pipi kita agar sadar.
"Bukan begitu cara mencintai dunia, bukan begitu cara mencintai wanita dan bukan begitu cara mencintai harta sampai lupa deenganKu. Ayoolah kembali padaKu supaya kamu tenang," suara itu masuk di fikiran bawah sadar.
Ketika kita mencintai sesuatu selain Allah berlebihan maka Allah akan buat kita terluka, Allah akan buat hati kita patah. Bukan karena Allah tidak sayang, justru Allah menginginkan kita mencintai dzat yang seharusnya dicintai kali pertama.
Bukan tidak boleh mencintai sesuatu, boleh tapi jangan berlebihan. Apakah itu cinta kepada istri, anak, harta, wanita dan lainnya, biasa saja. Kalau kita injek gas maka pasti Allah cemburu. Dan kalau sudah cemburu maka hati kita, perasaan kita akan dipatahkan hingga retak.
Sekali lagi, tidak mudah merawat cinta kepada Allah, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Jatuh bangun tidak soal terpenting kita beritikad sungguh sungguh mendapatkan cinta dan kasih sayang Allah. Man Jadda Wa Jadda.
Rabu, 30/10/2024
Pukul 01 Dinihari
Penulis
Karnoto
Social Footer