#SerialKomunikasi
Public Speaking Sarat Vitamin
Ketika seseorang berada pada posisi strategis, seperti ketua dan pimpinan maka orang ini mesti sadar bahwa ia akan lebih banyak didengar kata - katanya daripada jari telunjuknya karena dia akan lebih banyak di atas mimbar untuk memberikan sambutan,
Oleh karena waktunya lebih banyak di atas mimbar maka kata - kata dan kalimatnya yang akan lebih banyak keluar. Frame dasar inilah yang "memaksa" seseorang harus memiliki skill public speaking dan di dalam public speaking ada retorika, ada statement filosofis, ada gestur, ada body language.
Hal - hal di atas adalah satu kesatuan, terintegrasi dan harus satu frekuensi. Artinya ketika keluar kata lima maka bahasa tubuh seperti jari telunjuk pun harus memberikan kode angka lima. Ketika ada kata humor meluncur maka ekspresi wajah pun harus adaptasi dan ini dilakukan dalam hitungan detik secara bersamaan.
Pemahaman mendasar yang tidak kalah penting dan ini utama adalah bahwa ketika kita berbicara di atas mimbar, di atas panggung sesungguhnya kita mau menyampaikan pesan kepada publik atau audiensi.
Disini kita kembali dituntut menguasai audiensi, pelajari siapa audiensi yang kita hadapi. Ketika berbicara di lapisan grasroot maka sederhanakan kata dan kalimat kita, tidak perlu sok - sokan intelek. Dalam ilmu komunikasi kita mengenal dengan istilah Komunikasi Antar Personal.
Akan lain cerita ketika kita bicara di depan civitas kampus maka sebaliknya kita harus menunjukan kapasitas intelektual kita. Ketika kita berbicara di suatu daerah kita maka harus mengeluarkan kalimat yang mendekatkan kita dengan mereka sehingga audiens merasa sedang berhadapan dengan komunitas mereka. Disinilah kita mesti faham tentang komunikasi budaya.
Jadi, kesimpulannya adalah seseorang yang berada pada posisi strategis maka dia juga harus punya kemampuan komunikasi, dimana dalamnya ada komunikasi antar personal, komunikas budaya, public speaking, bahasa tubuh sehingga kata - kata dan kalimat yang kita keluarkan mengandung vitaman dan membuat siapapun yang mendengarkan akan mendapatkan value dan energi,.
Tidak ada vitamin absolut, artinya boleh jadi vitamin yang dipakai Si A tidak cocok untuk digunakan oleh Si B karena setiap orang memiliki brand personality yang berbeda - beda. Tentang bagaimana cara mengetahui brand personal kita akan saya tulis berikutnya.
Terpenting kita faham bahwa kekuatan meracik kata, mendaur kalimat dan mengekspresikan tubuh kita agar selaran dengan kata - kata yang meluncur dan disesuaikan dengan audiens bisa kita fahami sehingga pidato kita mengandung vitamin yang memberikan energi bagi audiens.
Penulis,
Karnoto
Social Footer