Saat lagi asyik rekam video traveling ke suatu objek wisata, datanglah dua pengunjung lokal. Perempuannya pakai cadar dan seorang laki -laki yang tak lain suaminya.
Iseng-iseng saya godain mereka berdua. "Wah, asyik amat ya berdua di tempat hening begini," kata saya ke mereka.
Keduanya pun tersenyum dan menuturkan bahwa mereka telah memiliki anak tapi tidak mau diajak. Singkat cerita, rupanya mereka ditakdirkan berjodoh setelah perempuannya menjadi janda dan punya anak.
Ada kisah lain lagi. Sepasang suami istri yang rumahnya bersebelahan persis. Tapi uniknya, mereka berjodoh setelah sang perempuan menjanda dan punya anak satu sementara laki - lakinya masih sendiri.
Andaikan mereka bisa membuat cerita hidup sendiri mungkin akan bilang begini. "Kalau tahu jodohnya sama tetangga sendiri kenapa ga sejak dari gadis saja. Kenapa harus pakai drama harus menunggu janda dulu".
Lain lagi kisah seorang perempuan dan laki yang saya bertemu mereka di Gunung Pinang. Perempuannya juga telah menjanda sementara laki lakinya masih sendiri.
Uniknya lagi nih. Mereka berdua dipertemukan bukan memang niat serius tapi ketidaksengajaan (menurut manusia). Mereka bercerita kalau pertemuan pertama terjadi ketika sang perempuan dengan orangtuanya membeli tanah.
Nah, yang jual tanah itu laki -laki yang sekarang akan menjadi suaminya karena sudah tunangan.
Dari tiga sketsa di atas menunjukkan secara jelas bahwa jodoh itu takdir, kita cuma bisa mentok usaha sebagaimana soal rezeki. Mau sedeket apapun kalau takdir Allah tidak berjodoh ya pasti terjadi.
Sebaliknya, mau sebenci apapun, mau sejauh apapun mau selama apapun terpisah kalau takdir Allah memang berjodoh pasti terjadi. Nabi Yusuf dan Siti Zulaikhah dipisahkan belasan tahun sebelum akhirnya berjodoh.
Nabi Adam Hawa pernah dipisahkan selama 100 tahun sebelum akhirnya dipertemukan kembali di Jabal Rahmah, Padang Arafah, Arab Saudi.
Mau semudah apapun, mau semulus apapun rencananya kalau takdirnya tidak berjodoh ya tidak akan terjadi. Sebaliknya mau serumit apapun, mau sekeras apapun dan mau setidakmungkin apapun menurut kita tapi kalau takdir Allah berjodoh ya pasti terjadi.
Cinta, jodoh dan takdir itu tiga hal berbeda. Ada yang saling mencintai tapi tidak berjodoh. Mereka hanya saling memiliki hati tapi tidak ditakdirkan berjodoh.
Itulah mengapa kita tidak diizinkan mengandalkan cinta karena mudah rapuh. Akarnya tidak menghujam sampai ke titik hati terdalam sehingga potensi hanyut dan terseret arus sangat besar.
Cinta, jodoh dan takdir memang dua hal berbeda. Terkadang Allah sengaja meniupkan perasaan cinta hanya sekadar agar kita bisa belajar bukan berjodoh.
Allah ajarkan tentang cinta kepada kita, Allah ajarkan tentang patah hati, Allah ajarkan tentang emosi dan Allah ajarkan tentang hati yang senantiasa terbolak balik.
Yang pasti ketika datang perasaan cinta maka tidak ada pilihan lain selain menyerah dan pengakuan bahwa kita jatuh cinta. Karena kalau pilihannya melawan maka tidak akan bisa.
Mau secerdas apapun, mau seilmiah apapun ketika berhadapan dengan rasa cinta maka tidak berdaya. Jadi, menyerah saja dan akui saja kalau kita jatuh cinta.
Yang bisa kita lakukan itu cuma tombol on off, artinya nyala hidup, nyala hidup tapi tidak bisa mematikan atau dihilangkan kecuali Allah yang menghilangkan atau mematikan cinta itu.
Penulis,
Karmoto
Social Footer