Breaking News

Muti'i Amrullah, Diam-Diam Belajar Dari Dia



Kisah dimulai dari kali pertama bertemu dengan sahabat saya yang unik ini, yaitu di ruang kerja pribadi Fahmi Hakim, sahabat saya sejak menjadi Ketua DPRD Kabupaten Serang sampai menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten. Saya masih ingat waktu itu saya diminta membantu di media tahun 2021.

Lalu saya difasilitasi berbagai peralatan untuk kepentingan media, mulai dari laptop, personal computer. Nah saat mengambil peralatan itulah saya kali pertama bertemu dengan Muti'i Amrullah.

Dua tahun saya menemani dia muter dari satu desa ke desa lain. Waktu itu Fahmi akan maju sebagai Calon Bupati Serang dari Partai Golkar. Terkadang berangkat pagi pulang malam, terkadang dompet tebel terkadang juga dompet kena stroke.

Pernah suatu waktu, kita balik dari kunjungan saya lagi tidak pegang duit, dia juga sama. Ada duit Rp 20 ribu dan akhirnya kita beli gorengan makan bersama di dalam mobil, ha ha ha ha.

Harus saya akui, loyalitas dan kerja keras dia luar biasa! Tidak mudah untuk mendapatkan anak buah model dia. Makanya saya suka becanda kalau lagi senggang begini. "Orang kaya Mutii, jangan dikubur kalau belum mati, ha ha ha ha," kita tertawa bareng.

Tapi jujur saya banyak belajar dari dia secara diam - diam. Belajar tentang kesabarannya, belajar tentang ketulusannya, belajar tentang kelempengannya dan belajar tentang sejarah hidupnya.

Dia pernah sampai pada titik dimana saya membayangkan kalau ujian itu diberikan kepada saya belum tentu saya kuat. Tapi dia hebat, kuat dan lulus ujian itu. Benar memang ayat motivasi dalam Surat Al Baqarah:286

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

Laa Yukallifullahu Nafsan Illa Wus’aha”

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

Jadi benar - benar diukur kekuatan pundak kita. Ketika kita tidak akan mampu diberi soal ujian A, maka soal ujian tidak akan mungkin diberikan kepada kita.

Mungkin ada soal ujian yang saya mampu tapi buat orang lain tidak, sebaliknya mungkin ada soal ujian yang orang mampu sementara kita tidak. Dan tidak akan tertukar soal ujian itu, pasti tepat sasaran.

Kembali ke Muti'i Amrullah, sahabat saya yang unik itu. Cerita hidupnya lumayan perih, dramatis dan mengaduk - aduk emosi siapa pun yang mendengar. Apa yang dia dapatkan sekarang adalah hadiah dari kesabarannya dan ijazah atas kelulusan ujian yang Allah berikan kepada dia.

Itulah mengapa dalam setiap obrolan saya seringkali menyampaikan kalau mau belajar kesukesan seseorang jangan hanya melihat ujungnya, tapi lihatlah prosesnya karena disitu nanti kita akan bisa mengerti dan memahami mengapa seseorang itu mendapatkan hadiah dari Allah SWT.

Semoga semakin sukses dan tetaplah rendah hati, jangan sombong karena setan itu semuanya bisa satu yang dia tidak bisa mendekati apalagi melakukan, yaitu tawadhu. Itulah penyebab setan diusir dari surga, bukan karena yang lain. **

Type and hit Enter to search

Close