Betul memang kata pepatah “temukan diri kalian niscaya kalian akan menjadi pemenang dalam kehidupan ini”. Filosofi di atas tidak berlebihan memang kalau kita kaitkan dengan kehidupan kita, temen kita, saudara kita ataupun orang disekitar kita, siapapun orang itu.
Sederhana memang kalimat di atas tapi sulit untuk kita praktekan dalam keseharian kita, apatah lagi dari kecil kita tidak pernah diajarkan atau setidaknya diberikan informasi tentang bagaimana menemukan siapa diri kita.
Kesulitan menemukan jatidiri bukan berarti tidak bisa kita lakukan, mudah sebetulnya kalau diri kita terus dilatih dan sungguh – sungguh tentunya dalam usaha meraih kesana, walaupun butuh waktu yang mungkin bisa jadi bertahun – tahun tergantung sejauh mana kita berlatih dalam upaya menggali diri kita yang sebenarnya.
Ketika kita sudah berhasil menemukan siapa diri kita, maka satu kemenangan besar sudah kita raih, dan bersiap – siaplah untuk menjemput kemenangan besar berikutnya, kenapa aku katakan demikian, sebab ketika kita sudah berhasil menemukan siapa diri kita, maka secara otomatis kita akan tahu potensi positif yang harus kita optimalkan sehingga kita akan menjadi manusia yang produktif.
Selain itupula kita akan tahu potensi negatif yang harus kita pendam dalam – dalam sehingga tidak sampai menyebul ke permukaan bumi yang dampaknya akan merusak sistem kehidupan kita.
Pernah suatu ketika aku tanyakan pertanyaan seperti ini kepada temen diskusiku, ”kamu sudah kenal diri kamu..? hampir setiap orang yang aku tanyakan dengan pertanyaan yang sama mereka jawab, ”justru itu, aku juga bingung sama diriku sendiri..”.
Aku jawab, nah kalau kamu sendiri bingung bagaimana dengan orang lain memahami kamu. Sebenarnya temenku itu bukan tidak ada usaha sih.. cuma ya itu tadi, ada kebingungan bagaimana cara menemukan siapa diri kita, apakah harus menyendiri, atau bersemedi atau apa..?.
Jujur saja aku sendiri membutuhkan kurang lebih 5 tahun selama ada benak dalam batinku aku ini siapa yah..? sejak saat itu aku terus berusaha dengan upaya beragam, kadang ikut pelatihan, seminar, workshop, tapi yang lebih sering membaca para biografi orang – orang sukses dan belajar dari dunia nyata yang sering aku temukan di kehidupan ini. melelahkan memang proses itu, tapi kelelahan itu segera terobati manakala aku merenung dan lega karena aku telah bertempur dengan kesabaran dan akulah pemenangannya.
Sedikit demi sedikit aku mulai membenahi perjalananku selama ini, dimana keinginanku menjadi serba bisa, namun sekarang aku paham betul bahwa aku bukanlah Superman yang bisa terbang kesana kemari dalam waktu cepat, cukup bermodalkan kain dipungggung lalu dengan menghentakan kaki aku bisa melakukan lawatan kemana – mana.
Penemuan diri ini juga masih relatif memiliki titik kerawanan manakala aku berdiskusi dengan seorang yang memiliki keistimewaan lebih dari satu, dan dia katakan bahwa aku ingin serba bisa, dan betul memang adanya beliau serba bisa, tapi segera aku yakinkan difakta bahwa ada ketidakoptimalan beliau ketika harus menyelesaikan suatu persoalan, terkadang karena saking banyaknya problem dan harus diselesaikan dalam waktu bersamaan, wah bisa cape sendiri. ga deh, aku ngga ingin cape seperti dulu lagi yang kadang tidak seimbang dengan keringat yang aku keluarkan. pokoknya ngga deh. cukup sampai disini aku kelelahan dalam menjalani kehidupan yang diakibatkan ketidaktahuan mengenal diriku sendiri.
Social Footer