Jujur saja, saya itu masih belajar tentang mengelola perasaan perempuan termasuk dengan istri saya. Untungnya saya sama istri punya background aktivis jadi ketika saya membawa tema ini ke dalam diskusi dia masih menerima.
Walaupun namanya juga perempuan suka menyala - nyala,
Suatu waktu istri bertanya "Dirimu kan pandai membuat kata filosofis, nyastra. Sekarang kalau diibaratkan satu kata saya seperti apa?" kata istri.
Lalu saya bilang ke dia dirimu seperti matahari. "Maknanya gimana, kok bisa seperti mataharmu" tanya dia lagi.
Jadi gini, karaktermu kan tegas, menyala tapi juga membawa energi buat lingkungan sekitar sebagaimana matahari.
Dia ditunggu dedaunan, dia membawa vitamin D dan membawa kehidupan. "Itulah dirimu yang terkadang bikin shock ketika sinarnya terlalu panas, menyengat, ha ha ha" kata saya ke dia.
Dia tertawa sembari meronah pipihnya karena rupanya dia menunggu itu cuma ya itu tadi saya juga belajar tentang perempuan yang terkadang rumit buat otak laki - laki.
"Tapi mesti ingat nih, cahaya matahari juga dalam beberapa hal membahayakan dan suka menyengat, makanya difahami betul kapan sinar matahari menjadi energi kapan berubah menjadi api biar orang sekitarmu tidak terbakar," kata saya ke dia lagi.
Istri, "ooh tenang saja, saya juga lagi belajar meredam dan mengelola emosi." kata dia.
"Beruntung kamu Mi, punya suami seperti saya yang bisa mengarahkanmu, visioner , bisa mendidikmu dan membawamu ke arah yang lebih dari sekadar hidup," kata saya lagi.
Dan dia jawab "oh iya dong saya bersyukur, terima kasih suamiku," kata dia lagi. Di ujung obrolan terus saya bilang lagi ke dia begini.
"Dirimu kan matahari dan adanya malam, sementara hari kan selalu berganti ada siang dan malam. Siang okelah sudah matahari, tapi sepertinya butuh bulan nih untuk melengkapi kehidupan, ha ha ha" kata saya ke dia.
Langsung deh dia, sinarnya menyala. "Owww boleh, tinggal bilang saja bulannya dimana. Tapi bukan sekarang, nanti," katanya sembari nampar canda ke pipi saya. Ha ha ha ha
Begitulah rasa nano - nano kami berdua. Terkadang saling melepas kepercayaan, terkadang ngobrolin serius, terkadang bicara hal - hal yang saya sendiri belajar mendadak.
========
Salam Takzim
Karnoto
Social Footer