Berkumpul dengan anak - anak BEM SeBanten mengingatkan memori 20 tahun lalu dimana saya berada pada posisi mereka. Masih inget saya, jas almamater saya itu penuh emblem kanan kiri.
Ada emblem BEM, Jurusan dan organisasi lain. Ketika memakai almamater itu dan naik di atas mobil soundsystem atau mimbar berasa heroik banget. Tapi dari dulu sebenarnya saya ingin menjadi orang biasa saja, bukan orang penting.
Saya tipe orang dapur yang tidak suka tampil, kecuali keadaan memaksa seperti peristiwa kemarin saat saya diminta menggantikan Ketua DPRD Banten, Fahmi Hakim pada Kongres Aliansi BEM SE Banten.
Kurang lebih 1,5 jam saya bicara di depan mereka. Saya sampaikan bahwa regenerasi kepemimpinan adalah keniscayaan. Saya sampaikan juga bahwa cara berfikir mahasiswa era sekarang juga mesti berubah, karena tantangannya berbeda dengan gerakan mahasiswa generasi 90 an.
"Mindset itu penting, pakai banget. Karena pada hakikatnya diri kita adalah apa yang kita fikirkan," kata saya kepada mereka.
Saya sampaikan juga bahwa sesungguhnya personality kita adalah produk. Masalahnya adalah seringkali teman teman tidak punya sef confidence terhadap dirinya sendiri.
Bagaimana mungkin kita akan bisa menunjukan kelas kita kalau tidak tahu tentang dirinya.
Maka ketika didaftarkan oleh temen temen untuk menjadi Presiden Mahasiswa Universitas saya langsung cabut alias mengundurkan diri.
Terakhir saya menjadi Menteri Kajian Strategis yang tugas mengkaji berbagai isu terupdate.
Ini bukan kali pertama, saat bekerja di Radar Banten sebagai Jurnalis saya diangkat sebagai penanggung jawab halaman Kabupaten Serang, tapi saya kemudian menghadap pimpinan dan meminta digantikan orang lain.
Dan sampai sekarang saya juga ingin menjadi orang biasa, tidak penting dan mainnya di dapur, di belakang layar.
Social Footer